KESAKSIAN ORANG YANG TELAH MENGAMBIL
ILMU PELINDUNG KEHIDUPAN
( Dr. Helmi, SH., MH - Jambi )
Hal Ruqiyah : Sebelum saya mengambil hak Ilmu Pelindung Kehidupan, saya mempunyai amalan yang digunakan untuk jaga diri, namun pembawaan diri saya mudah emosi dan panas. Pada tahun 2006, saya sakit demam dan anehnya, begitu saya pergi ke Baturaja ketempat orang tua istri (mertua), sakit saya langsung hilang atau sembuh, namun setelah saya kembali lagi ke Jambi, sakit saya kambuh lagi. “Mungkin sakit ini dibuat oleh orang yang dengki kepada saya” dalam pikiran saya dan istri. Maka istri saya menyarankan agar dibantu diobati oleh kakak ipar saya, namanya Zulkarnain Tajir, sekaligus membuang ilmu-ilmu saya dan mengambil hak Ilmu Pelindung Kehidupan. Maka saya dan istri menelpon kakak ipar agar dapat datang ke Jambi. Alhamdulillah setelah semua ilmu-ilmu saya dibuang dan diobati, saya sembuh dari sakit, badan dan kepala saya terasa ringan. Kemudian saya mengambil hak Ilmu Pelindung Kehidupan. Karena merasa penasaran, apakah sakit saya yang mungkin dibuat oleh orang yang dengki, telah benar-benar hilang maka saya ingin diruqyah. Dalam proses ruqyah, tangan orang yang meruqyah saya begetar kuat dan hebat. Dia kewalahan, “ada kekuatan besar yang ada didalam tubuh saya, namun bukan yang jahat dan tidak dapat dikeluarkan”, katanya. Itulah bahwa Ilmu Pelindung Kehidupan adalah ilmu yang benar dan di ridhohi oleh Allah SWT dan merupakan untuk menambah keyakinan saya terhadap ilmu ini.
Hal Pengobatan : Pernah mengobati anak tetangga yang sedang kesurupan, membantu rekan sesama dosen yang membutuhkan bantuan saya serta pengobatan lainnya yang tidak semuanya saya tuliskan disini.
===========================================================
( Apriadi - Jambi )
Hal Gangguan Jin :
Sewaktu saya sedang jualan mie ayam keliling, saat itu hari menjelang
Maghrib saya mau pulang kerumah, diperjalanan pulang saya melintasi
masjid dan saya mampir karena ingin buang air kecil (kencing). Selesai
dari kencing, saya tidur-tiduran dulu di dalam masjid, pikiran saya juga
sedang kalut karena jualan mie ayam masih banyak. Dalam lamunan panjang
saya, penglihatan disekitar saya begitu terang dan ada dua orang yang
memakai pakaian serba hitam mengajak saya pergi dengan sangat memaksa
dan ada juga seorang yang memakai pakaian putih mencoba menghalangi
mereka yang ingin mengajak saya pergi. Satu diantara orang yang
berpakaian hitam pergi tinggal dua orang lagi yang ada dipenglihatan
saya yang saling berebutan, ada yang ingin mengajak saya dan ada yang
ingin menghalangi saya untuk ikut dengan orang yang berpakaian hitam
tersebut. Namun dalam keadaan itu saya pun dapat pulang kerumah dan
dipenglihatan sekitar saya masih terang padahal pada saat saya mampir di
masjid itu tadi hari sudah menjelang Maghrib. Sesampai dirumah hari
berubah gelap sedangkan orang yang berpakian hitam dan putih tadi masih
mengikuti saya. Dalam keadaan demikian itu saya meronta-ronta melawan
ajakkan mereka dan berkata kepadanya, “Saya ini memiliki Ilmu Pelindung
Kehidupan, pergi, pergi kalian atau akan saya hancurkan kalian”.
Akhirnya mereka semua pergi dan hilang dari penglihatan saya.
===========================================================
( Zulkifli Nakos - Baturaja )
Hal Pengobatan :
Pada sekitar tahun 2000, Saya mengobati orang yang kemasukan
(kesurupan) akibat bacaan-bacaan atau amalan-amalan yang diamalkan oleh
Radi Hartono dari desa Wai Heling, Kec. Sosoh Buay Rayap - OKU, yang
membuat dia seperti orang gila meronta-ronta hingga di pasung oleh
keluarganya agar tidak mengganggu orang lain. Sudah di usahan untuk di
obati kemana-mana namun belum berhasil, datanglah keluarganya menemui
saya minta tolong dibantu untuk mengobatinya. "Dia tahu dengan saya dari tetangganya",
kata dia. Memang saya sering dipanggil orang untuk membantu mengobati
orang yang kemasukkan, sakit dan macam-macam. Singkat cerita, saya
diajak oleh keluarga Radi Hartono ke desa Wai Heling sore itu juga dan
nginap disana. Setelah sampai di rumahnya, orang ramai berkerumun
melihat Radi Hartono dan kedatangan kami dari Baturaja. Saya ngobrol
dulu ke keluarga Radi, sebab musababnya. Setelah tahu, saya minta nama
lengkap serta nama bapaknya lalu membacakan doa pada segelas air putih
kemudian memegang kepala dan tangannya sambil membaca doa-doa, Ia pun
terkulai lemas dan tidak meronta-ronta lagi, tenang dan sudah bisa di
ajak ngobrol. Malam kian larut, namun saya terus membacakan doa-doa agar
Radi Hartono benar-benar sembuh tidak kambuh lagi. Keesokan pagi, Radi
Hartono sudah ngobrol dengan keluarganya, Alhamdulillah, dia benar-benar
sudah sembuh. Kemudian saya pulang ke Baturaja.
Hal Lainnya :
Masih banyak peristiwa dan pengalaman saya dalam hal mengobati dan
berbagai macam keluhan orang yang meminta bantuan saya, seperti
mengobati orang yang sakit gigi/gusi, orang kesurupan, menghilangkan /
membuang ilmu orang, mengobati orang yang ingin dijadikan tumbal oleh
keluarganya, dan usaha dagang saya terus maju dan lancar, karena setiap
orang yang melihat saya mereka selalu sayang dan selalu ingin belanja ke
saya. Namun tidak dapat dituliskan semuanya di kesaksian ini.
0 komentar:
Posting Komentar
Tidak ada unsur SARA, penghinaan, makian, celaan, kebencian, mengaitkan dengan agama dan keyakinan, hujatan. Santun dan sopan berkomentar sangat kami hargai.