Ilmu Ketentuan Akhir
lmu Pelindung Kehidupan di turunkan ke dunia ini sebagai Ilmu Ketentuan Akhir yang merupakan penyempurnaan ilmu-ilmu sebelumnya. Ilmu Pelindung Kehidupan diturunkan tahun 1993 pada hari Selasa, jam dua siang di desa Naningan, Talang Pancasila di kebun kopi milik Bapak Surman Effendi, saat beliau sedang duduk santai istirahat siang, selesai shalat Zuhur, duduk diantara pohon kopi, tiba-tiba terdengar suara yang berkata dalam bahasa Arab seperti memanggil namanya “ Surman Effendi bin Muhammadiyah”, maka dicari dari mana datangnya asal suara itu namun tidak ditemukan juga orang atau siapa yang berkata itu. Belum sempat berpikir yang macam-macam maka kemudian disusul dengan suara yang kedua kalinya yang berkata masih dalam bahasa ArabHingga menjelang Maghrib beliau baru pulang ke pondoknya, lalu berwudhu untuk shalat Maghrib, usai shalat beliau kemudian mengaji seperti membaca Al-Qur’an dan keluarganya pun heran mendengarkan beliau dapat membaca Al-Qur’an yang selama ini tidak dapat mengaji, maka pada hari itu dapat membaca Al-Qur’an yang begitu nyaring dan merdu suaranya hingga terdengar dan dilihat oleh adik beliau yang bernama bik Siti. Hingga bik Siti tadi memberitahukan hal tersebut kepada kakak tertua yang bernama wak Syafri Hoza.
Seminggu setelah kejadian tersebut, beliau mengajak seluruh keluarganya untuk mandi di air pancuran yang biasa di jadikan tempat mandi sehari-hari dan mengajak kepada sekeluarganya ikut mandi. Diminta kepada keluarganya agar membacakan shalawat nabi terus menerus hingga selesainya mandi. Tempat ini sudah menjadi bagian dari ketentuan Yang Maha Kuasa dan tempat ini di kenal dengan nama “Pancur Satu Dati Dua”.
Setelah kejadian itu, tingkah laku dari beliau berubah dari biasanya dan membuat kakak beliau merasa perihatin yang mendalam atas kejadian yang menimpa beliau, bila memperhatikan segala perilaku dan perbuatannya. Pada saat proses mandi, pak Surman Effendi berkata kepada wak Syafri dan keluarganya untuk meminta sesuatu yang menjadi hajat masing-masing. Namun wak Syafri memohon atau memanjatkan doa, tiada harapan dan do’a lain yang di mohonkan kakak beliau kepada Allah SWT terhadap kejadian tersebut, “Ya Allah ya tuhanku, aku memohon kepada Engkau tiada yang lain hanyalah kebenaran atas Ilmu pelindung Kehidupan yang diterima adikku serta berikan aku petunjuk-Mu”.
Alhamdulillah, atas petunjuk-Nya jua dan kebenaran dari Ilmu Pelindung Kehidupan ini, sekarang sudah menyebar luas keberbagai pelosok daerah di tanah air bahkan manca negara dan di sebar-luaskan oleh murid-murid yang sudah mempunyai hak dan wewenangnya (tingkat 2 & 3) Ilmu Pelindung Kehidupan. Bukanlah suatu ilmu tenaga dalam atau ilmu kebathinan dan bukan pula ilmu sesat atau menyesatkan.
Saya dapat mengesahkan Hak Ilmu Pelindung Kehidupan tingkat 1 (pribadi) & Pengesahan Hak Tingkat 2 (Guru) ,untuk yang ingin mendapatkan Hak-nya, Anda dapat menghubungi langsung saya untuk keterangan dan informasi, proses pengesahan serta Syarat & Ketentuan Berlaku.
0 komentar:
Posting Komentar
Tidak ada unsur SARA, penghinaan, makian, celaan, kebencian, mengaitkan dengan agama dan keyakinan, hujatan. Santun dan sopan berkomentar sangat kami hargai.